Selasa, 13 November 2012

DONGENG: KETULUSAN JONNA


KETULUSAN JONNA

Ani Qudsiy*

Di sebuah peternakan kecil, hidup seekor ayam jantan bernama Jonna beserta teman-teman lainnya. Bagaimana pun juga Jonna harus tetap semangat. Ia tidak perlu bersedih untuk sesuatu yang tidak merugikan dirinya. Dia memang ditakdirkan lahir dengan bentuk fisik yang kurang sempurna. Badannya kecil, pendek, dan kurus. Maka, tidak heran kalau teman-temannya selalu kesal dan mengejeknya.
Setiap pagi Jonna selalu berkokok membangunkan teman-temannya. Ia berjanji pada dirinya sendiri, supaya berbahagia selalu setiap hari. Bagi Jonna tidak ada hal yang paling menyedihkan di dunia ini kecuali tidak punya teman.
“Berisik sekali sih Jon?” Kimo si anjing jantan kesal mendengar suara Jonna.
Gido si kuda juga tak ketinggalan menyalahkan Jonna, “apa kamu tidak lihat masih gelap begini sudah berisik?”
Disusul juga Kibo si kerbau, “kita semua capek, setiap hari harus bekerja pada majikan. Tapi, kalau setiap pagi buta kamu sudah berisik, itu akan membuat kita malas bekerja akibat kurang tidur.”
“Maafkan aku teman-teman, aku sudah terbiasa bangun pagi jadi sekali lagi aku minta maaf telah membuat kalian kesal”, pinta Jonna.
“Sudahlah, kita sudah bosan mendengar kamu setiap hari minta maaf”, keluh Kibo si kerbau.
Jonna merasa sedih. Namun, kesedihannya tidak dibuat berlarut-larut. Akhirnya, pagi itu dia berniat membuat sarapan istimewa sebagai bentuk permintaan maaf kepada teman-temannya.
Teman-teman Jonna berterima kasih dengan serentak, “Terima kasih Jon!!!”.
Hati Jonna terasa lega setelah mendengar keceriaan dari teman-temannya pulih kembali. Akhirnya teman-temannya berpamitan untuk berangkat kerja.
Jonna merasa iri kepada teman-temannya. Dia merasa teman-temannya hidupnya bahagia karena bisa membantu sang majikan bekerja.
Kimo si anjing jantan setiap harinya menjaga rumah majikan, barangkali ada tindak kejahatan yang mengintai. Gido si kuda, setiap hari dia mengantar majikan pergi ke sana ke mari. Tanpa Gido sepertinya aktifitas majikan akan kacau. Kibo si kerbau justru hidupnya malah lebih bermanfaat. Dia disewakan kepada petani untuk membajak sawah. Tanpa Kibo, pasti manusia kelaparan soalnya tanah gersang, tumbuhan susah tumbuh kalau di tanah yang tidak gembur.
***
Akhir-akhir ini, Jonna merasa dirinya tidak berguna. Entah apa yang bisa membuatnya patah semangat tidak seperti biasanya. Ia sedih jika setiap hari harus menjaga peternakan terus. Pekerjaannya setiap hari hanya membuat makanan untuk teman-temannya. Dia merasa tidak berguna karena tidak bisa ikut membantu pekerjaan majikannya seperti teman-temannya yang lain.
“Aku pasti dianggap lemah oleh majikanku. Badanku kurus, pendek, kecil, tampak tidak sehat seperti teman-temanku. Aku adalah ayam jantan yang tidak berguna”, keluh Jonna dengan emosi.
Sebenarnya, keluhan Jonna setiap hari didengar oleh penghuni lain yang selalu menemani tanpa sepengetahuan Jonna. Dia adalah Cici si Cicak. Cici si Cicak akhirnya melaporkan keluhan Jonna yang tidak seperti biasanya ke Kibo si kerbau.
Mendengar laporan yang telah disampaikan Cici si Cicak, teman-teman Jonna pun merasa iba. Mereka mencari solusi untuk menghibur Jonna.
***
Hari minggu adalah hari libur bagi seluruh penghuni peternakan. Sesuai perjanjian, maka setiap hari libur Jonna dilarang berkokok pagi buta. Teman-temannya merasa butuh kenyenyakan sampai siang untuk istirahat. Jonna pun mengerti, maka setiap libur pula dia pergi keluar jauh dari peternakan untuk berkokok.
Saat Jonna pergi, teman-temannya telah menyiapkan rencana. Mereka, akan membuat pesta kecil supaya Jonna tidak merasa kesepian. Mereka akan membuktikan kalau sebenarnya mereka sayang Jonna.
Maka, selepas pulang Jonna pun terkejut dengan keriuhan di balik pintu.
“Hai, Jon. Ini pesta untukmu. Kita menyayangimu”.
“Terima kasih, aku juga menyayangi kalian”, Jon terharu.
“Kau tahu Jon kalau kamu sangat berarti buat kita.” Seru Gido si kuda.
“Tanpamu, setiap pagi kita tidak akan bisa sarapan karena kita selalu bangun siang tidak sempat membuat menu sarapan.” Kata Kimo si anjing jantan.
“Ini yang paling penting Jon, tanpamu mereka pasti dimarahi majikan setiap hari karena datang terlambat untuk membantu bekerja.” Kata Cici si cicak.
“Waow… siapa yang berbicara?”, Tanya Jonna.
“Sebenarnya, ada Cici yang selama ini menjadi mata-mata untuk meenjagamu Jon, lihat ke atas !!!” jelas Kibo si kerbau.
“Ouh terima kasih teman-temanku, aku sangat menyayangi kalian semua”.
Jonna mengerti akan semua perlakuan dari teman-temannya. Meskipun teman-temannya selalu kesal dengannya tapi karena ketulusannya untuk selalu menyayanginya maka Jonna pun mendapatkan balasannya. Teman-temannya pun menyayanginya seperti dia menyayangi teman-temannya dengan ketulusan










Tidak ada komentar:

Posting Komentar