Selasa, 13 November 2012

DONGENG: KISAH NEGERI BUAH


Kisah Negeri Buah

Ani Qudsiy*

Al kisah pada jaman dahulu, ada sebuah negeri yang sangat makmur. Negeri itu disebut dengan negeri Buah.  Negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Fruit. Raja Fruit sangat bijaksana. Karena itulah rakyat sangat sayang padanya. Rakyatnya tidak pernah kelaparan, karena negerinya banyak buah. Sudah dipastikan setiap hari penduduk negeri itu selalu makan buah. Di negeri Buah, terdapat buah-buahan yang sangat berlimpah. Wow… di mana-mana ada buah.
Raja Fruit sangat bersahabat dengan rakyatnya. Seperti biasa, setiap sebulan sekali Raja mengelilingi negerinya sembari berkunjung ke rumah-rumah rakyatnya. Dengan ditemani prajurit, Raja selalu riang tanpa ada sungkan saat berkunjung ke rumah rakyatnya. Pemantauan Raja seperti ini, biasa Raja sebut sebagai jalan-jalan.
“Oh… sungguh Rajaku yang sangat bijaksana. Tidakkah kau lelah atau bosan dengan kami Raja” kata salah satu rakyatnya.
Raja Fruit hanya diam dan merunduk. Ternyata, di balik teduh wajahnya, matanya berkaca-kaca dan berkata,
“apakah aku pantas bosan kepada rakyatku yang selalu memujiku ?, Lalu, apakah aku pantas merasa lelah hanya karena memastikan keadaan rakyatku setiap sebulan sekali?, Sungguh sangat tidak adil kalau aku merasa bosan dan lelah kepada rakyat yang telah memberiku makan.”
“Sungguh, engkau adalah raja yang sangat penyayang” rakyatnya memuji kembali. Lalu Raja berkata, “ketahuilah rakyatku, aku tidaklah selelah kalian yang sudah menanam dan memetik buah setiap hari.”
Pada suatu ketika, Sang Raja tidur dan bermimpi. Di dalam mimpinya, Raja menangis tersedu-sedu melihat rakyaknya tergeletak tak berdaya karena kelaparan. Raja terbangun dan menceritakan mimpinya kepada penduduk istana.
“Percayalah, tidak akan terjadi apa-apa Raja. Mimpi itu hanyalah bunga tidur belaka” hibur seluruh penduduk istana. Mereka tidak ingin rajanya bersedih dengan mimpinya. Hingga lambat laun Raja lupa dengan mimpinya.

***
Waktu berjalan dengan cepat. Hingga pada akhirnya, timbulah suatu peristiwa yang tak pernah disangka-sangka oleh Raja Fruit. Negerinya dilanda bencana kemiskinan. Raja tak pernah membayangkan, negerinya akan kehabisan buah. Karena selama ini, buah-buahan di sana sangatlah berlimpah.
Setelah diteliti, ternyata penyebab kemiskinan itu adalah tidak seimbangnya buah yang dikonsumsi rakyat dengan berbuahnya pohon itu sendiri. Setiap hari rakyat selalu makan buah sampai tak kenal kenyang. Sehingga, lambat laun pohon-pohon buah di sana sangat kelelahan dan tidak berbuah lagi.
Raja Fruit sangat kebingungan, dengan kondisi negeri dan rakyatnya yang demikian. Hanya tinggal sedikit pohon yang masih berbuah. Raja berfikir dan merenung bagaimana caranya menangani bencana yang tengah melanda. Akhirnya, Raja menemukan ide dan menyuruh seluruh rakyatnya berkumpul di lapangan istana.
Raja Fruit bertanya kepada rakyatnya,
“Pohon siapa yang masih berbuah ?”
“Saya Raja…” “Saya Raja…” Saya Raja…” dan seterusnya.
Setelah itu, Raja Fruit menyuruh rakyatnya supaya mengkonsumsi buah secukupnya dan tidak berlebihan. Kemudian, menyuruh pemilik pohon buah, supaya setiap hari mengumpulkan buah-buahan yang tersisa di depan istana. Buah-buahan yang terkumpul sebagian nanti akan diolah menjadi makanan yang bisa mengenyangkan, sebagian disemai untuk dijadikan bibit lalu ditanam, dan sebagian lagi akan dibagikan kepada rakyat yang sedang kekurangan buah.
Raja Fruit juga tak lupa dengan pohon-pohon lama yang sudah lelah berbuah. Bersama rakyatnya, Raja mengumpulkan daun-daun yang berguguran. Daun-daun itu dibusukan sehingga menjadi pupuk. Pupuk itu digunakan untuk memupuk pohon lama dan juga sebagai media tanam bibit pohon buah yang baru.
Lambat laun, pohon-pohon lama tersenyum dan kembali berbuah. Akhirnya, di negeri Buah itu, semakin banyak pohon buah karena bibit baru sudah mulai tumbuh besar.
Kemiskinan semakin berkurang. Kali ini, Raja Fruit tidak ingin musibah itu datang kembali. Di negeri buah, raja dan rakyatnya belajar dari pengalaman. Mulai sekarang mereka tidak mengkonsumsi buah dengan serakah. Karena buah-buahan dangat berlimpah, maka supaya tidak busuk, mereka menjual buah-buah itu ke negeri seberang. Kini, Rakyat negeri buah hidup makmur dan sejahtera kembali. Karena mereka mempunyai Raja yang selain bijaksana, Raja itu juga cerdik.

  


Purwokerto, Juni 2011
















2 komentar:

  1. Wah bagus ni ceritanya,boleh ijin untuk dongengin anak?jazakillah terimakasih

    BalasHapus
  2. Wah bagus ni ceritanya,boleh ijin untuk dongengin anak?jazakillah terimakasih

    BalasHapus