Rabu, 28 Mei 2014

Berburu di Kebun Binatang



Berburu di Kebun Binatang

Ani Qudsiy*

Seminggu lagi, sekolah libur kenaikan kelas. Seperti biasa, keluargaku merencanakan agenda buat liburan. Mama, selalu jadi orang pertama yang punya usul kemana keluargaku akan pergi berlibur. Tak seperti biasa, kali ini Mama hanya diam saja. Papa dan aku tetap ribut membicarakan liburan di ruang keluarga. Kali ini, Mama terlihat aneh.
“Ma, tiga hari lagi libur sekolah kan tiba, kita akan liburan ke mana Ma ?” Tanyaku dengan semangat.
“Kalau menurut Mama, liburan kali ini kita di rumah aja lho Van !” Jawab Mama.
Setiap liburan sekolah, pasti keluargaku berkunjung ke tempat wisata yang belum pernah dikunjungi. Aku berharap Mama berubah pikiran. Pasti Mama punya alasan, kenapa liburan hanya di rumah. Padahal aku ingin sekali berkunjung ke kebun binatang. Tak kusangka, kalau liburan kali ini tidak ke mana-mana.

Bangun tidur aku langsung mandi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah. Di dalam  mobil, Papa hanya diam tidak membahas liburan. Sepertinya papa juga setuju dengan usulan Mama. Padahal aku berharap Papa berubah pikiran. Dan membujuk Mama, supaya ada agenda liburan. Aku pura-pura mengingatkan Papa…
“Pa, liburan nanti kita ke mana ?”
“Kan Mama sudah bilang Van, liburan di rumah saja” jelas Papa.
Di dalam kelas,  teman-teman ribut membicarakan agenda liburannya. Ada yang pergi liburan ke Purwokerto, Tawangmangu, Yogyakarta, dan lain-lain. “Uuh,,, rasanya malas bergabung sama teman-teman, malu kalau ditanya soal rencana liburanku.
Makanan sudah siap di meja makan. Mama membuat sup iga dengan taburan bawang goreng kesukaanku. Entah kenapa, perutku tidak lapar. Padahal biasanya kalau Mama membuat sup iga, pasti aku makan dengan lahap.
“Kenapa cuma dilihat saja makanannya Van ?” tanya Mama.
“Vano nggak lapar Ma”. Mama diam saja, tidak menanggapi.
Tiba-tiba Mama jawab. Aku pikir Mama berubah pikiran soal rencana liburan. Ternyata Mama bilang…
“Mulut Vano bisa bilang nggak lapar, tapi perut Vano nggak bisa berteriak minta makan kalau kelaparan.” Rayuan Mama pasti seperti itu, ada saja jurus jitunya biar aku mau makan.

Hari terakhir berangkat sekolah harusnya aku sudah punya rencana pergi berlibur. Bersiap-siap seperti teman-teman yang lain. Tapi, sekarang Mama tiba-tiba saja seperti ini. Aku harus punya ide buat mengisi liburanku.
Makan siang sudah siap. Kali ini, Mama membuat menu pecel lele kesukaan Papa. Seperti biasa, Mama selalu berganti-ganti menu makanan. Selang-seling mulai dari menu kesukaanku, Papa, atau kesukaan Mama. Teringat nasehat Mama, aku cepat makan meskipun nggak semangat.
Hari pertama liburan. Tetap saja Mama tidak memberi alasan, kenapa tidak mau pergi berlibur. Aktifitas hari ini, Aku, Papa, dan Mama membersihkan kebun. Mama menanam cabe, terung, bayam, dan sayuran lain. Aku senang sekali. Setelah bekerja di kebun, tiba-tiba perutku terasa lapar. Akupun menyusul Mama membantu menyiapkan makan siang di dapur.
“Ma, masak apa ?”
“Ada sayur kangkung, ikan, acar timun, sambal tomat, dan satu lagi minumannya es kelapa muda” jawab Mama.
Makan siang sudah siap. Aku dan Papa menikmati masakan buatan Mama. Tiba-tiba setelah makan, muncul ide dariku. “Ma, liburan kita ke kebun binatang kan gagal. Gimana kalau sekarang liburan kita diganti saja dengan menu makanan. Jadi, selama liburan menu makanan kita bertema berburu di kebun binatang.”
“Maksud Vano seperti apa, biasanya berburu itu kan di hutan, kenapa sekarang jadi berburu di kebun binatang ?” Papa semangat menanggapi usulanku.
Gini Pa, berburu binatang di kebun binatang itu cuma istilah. Sebenarnya, kita itu akan membuat menu makanan selama liburan. Misalnya, sarapan pagi bertema berburu sapi dan ayam. Menunya bisa telur mata sapi, sup sambal iga sapi, sama sambal goreng ayam pedas. Makan siang berburu di kolam ikan. Menunya bisa sup telur ikan, cumi-cumi kolam hitam, sup udang di balik batu atau belut alam kolam juga bisa. Terus, buat makan malam, temanya berburu ikan kolam sayur dengan menu tempe, tahu, sambal, sama sayur jagung, wortel, kacang panjang, sama brokoli. Gimana papa setuju kan ?”
“Papa sih setuju banget, sekarang tergantung sama kokinnya, setuju apa nggak Van ?” Papa melihatku sambil mengkerlingkan matanya.
“Iya mama setuju. Tapi menu berburu binatangnya nggak harus seperti yang diusulkan Vano kan ? Bisa boros deh kalau selama liburan menunya seperti usulan Vano. Apalagi kalo harus berburu onta, duh bisa tambah bengkak  deh dompet Mama. He… he…” ledek Mama.
“Tenang saja Ma, itu kan cuma gambaran atau contoh saja. Tapi kalau Mama setuju sama menu-menu usulan Vano tadi, Papa pasti senang.”
Eh, kok jadi Papa sih yang dijadikan sasaran” sambung Papa.
Oke deh, Mama siap. Mulai besok kita mulai membuat perburuan. Sarapan pagi besok berburu lele di kolam cabe alias pecel lele” teriak Mama sambil mencuci piring.
Liburan kali ini sangat menyenangkan. Meskipun hanya dengan satu menu makanan sederhana buatan Mama. Ternyata liburan itu tidak harus pergi ke tempat wisata. Liburan di rumah justru tidak melelahkan.
Kunjunganku ke kebun binatang jadi tidak menempuh perjalanan panjang. Dengan liburan di rumah, aku jadi tidak banyak jajan. Uang jajannya bisa ditabung deh,  buat liburan tahun depan atau buat beli keperluan lain. Papa dan Mama jadi semakin menyayangiku.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar