Berburu
di Kebun Binatang
Ani
Qudsiy*
Seminggu lagi, sekolah libur
kenaikan kelas. Seperti biasa, keluargaku merencanakan agenda buat liburan.
Mama, selalu jadi orang pertama yang punya usul kemana keluargaku akan pergi berlibur.
Tak seperti biasa, kali ini Mama hanya diam saja. Papa dan aku tetap ribut membicarakan
liburan di ruang keluarga. Kali ini, Mama terlihat aneh.
“Ma, tiga hari lagi
libur sekolah kan tiba, kita akan liburan ke mana Ma ?” Tanyaku dengan
semangat.
“Kalau menurut Mama,
liburan kali ini kita di rumah aja lho
Van !” Jawab Mama.
Setiap liburan sekolah,
pasti keluargaku berkunjung ke tempat wisata yang belum pernah dikunjungi. Aku
berharap Mama berubah pikiran. Pasti Mama punya alasan, kenapa liburan hanya di
rumah. Padahal aku ingin sekali berkunjung ke kebun binatang. Tak kusangka,
kalau liburan kali ini tidak ke mana-mana.
Bangun tidur aku
langsung mandi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah. Di dalam mobil, Papa hanya diam tidak membahas liburan.
Sepertinya papa juga setuju dengan usulan Mama. Padahal aku berharap Papa
berubah pikiran. Dan membujuk Mama, supaya ada agenda liburan. Aku pura-pura
mengingatkan Papa…
“Pa,
liburan nanti kita ke mana ?”
“Kan
Mama sudah bilang Van, liburan di rumah saja” jelas Papa.
Di
dalam kelas, teman-teman ribut
membicarakan agenda liburannya. Ada yang pergi liburan ke Purwokerto,
Tawangmangu, Yogyakarta, dan lain-lain. “Uuh,,, rasanya malas bergabung sama
teman-teman, malu kalau ditanya soal rencana liburanku.
Makanan
sudah siap di meja makan. Mama membuat sup iga dengan taburan bawang goreng
kesukaanku. Entah kenapa, perutku tidak lapar. Padahal biasanya kalau Mama
membuat sup iga, pasti aku makan dengan lahap.
“Kenapa
cuma dilihat saja makanannya Van ?” tanya Mama.
“Vano
nggak lapar Ma”. Mama diam saja,
tidak menanggapi.
Tiba-tiba
Mama jawab. Aku pikir Mama berubah pikiran soal rencana liburan. Ternyata Mama
bilang…
“Mulut
Vano bisa bilang nggak lapar, tapi
perut Vano nggak bisa berteriak minta
makan kalau kelaparan.” Rayuan Mama pasti seperti itu, ada saja jurus jitunya
biar aku mau makan.
Hari
terakhir berangkat sekolah harusnya aku sudah punya rencana pergi berlibur.
Bersiap-siap seperti teman-teman yang lain. Tapi, sekarang Mama tiba-tiba saja seperti
ini. Aku harus punya ide buat mengisi liburanku.
Makan
siang sudah siap. Kali ini, Mama membuat menu pecel lele kesukaan Papa. Seperti
biasa, Mama selalu berganti-ganti menu makanan. Selang-seling mulai dari menu kesukaanku,
Papa, atau kesukaan Mama. Teringat nasehat Mama, aku cepat makan meskipun nggak semangat.
Hari
pertama liburan. Tetap saja Mama tidak memberi alasan, kenapa tidak mau pergi
berlibur. Aktifitas hari ini, Aku, Papa, dan Mama membersihkan kebun. Mama
menanam cabe, terung, bayam, dan sayuran lain. Aku senang sekali. Setelah
bekerja di kebun, tiba-tiba perutku terasa lapar. Akupun menyusul Mama membantu
menyiapkan makan siang di dapur.
“Ma,
masak apa ?”
“Ada
sayur kangkung, ikan, acar timun, sambal tomat, dan satu lagi minumannya es
kelapa muda” jawab Mama.
Makan
siang sudah siap. Aku dan Papa menikmati masakan buatan Mama. Tiba-tiba setelah
makan, muncul ide dariku. “Ma, liburan kita ke kebun binatang kan gagal. Gimana kalau sekarang liburan kita diganti saja dengan menu makanan.
Jadi, selama liburan menu makanan kita bertema berburu di kebun binatang.”
“Maksud
Vano seperti apa, biasanya berburu itu kan
di hutan, kenapa sekarang jadi berburu di kebun binatang ?” Papa semangat
menanggapi usulanku.
“Gini Pa, berburu binatang di kebun
binatang itu cuma istilah. Sebenarnya, kita itu akan membuat menu makanan
selama liburan. Misalnya, sarapan pagi bertema berburu sapi dan ayam. Menunya
bisa telur mata sapi, sup sambal iga sapi, sama sambal goreng ayam pedas. Makan
siang berburu di kolam ikan. Menunya bisa sup telur ikan, cumi-cumi kolam
hitam, sup udang di balik batu atau belut alam kolam juga bisa. Terus, buat
makan malam, temanya berburu ikan kolam sayur dengan menu tempe, tahu, sambal,
sama sayur jagung, wortel, kacang panjang, sama brokoli. Gimana papa setuju kan ?”
“Papa
sih setuju banget, sekarang tergantung sama kokinnya, setuju apa nggak Van ?” Papa melihatku sambil
mengkerlingkan matanya.
“Iya
mama setuju. Tapi menu berburu binatangnya nggak
harus seperti yang diusulkan Vano kan ? Bisa boros deh kalau selama liburan menunya seperti usulan Vano. Apalagi kalo
harus berburu onta, duh bisa tambah bengkak deh dompet
Mama. He… he…” ledek Mama.
“Tenang
saja Ma, itu kan cuma gambaran atau contoh saja. Tapi kalau Mama setuju sama
menu-menu usulan Vano tadi, Papa pasti senang.”
“Eh, kok jadi Papa sih yang dijadikan sasaran” sambung Papa.
“Oke deh, Mama siap. Mulai besok kita
mulai membuat perburuan. Sarapan pagi besok berburu lele di kolam cabe alias
pecel lele” teriak Mama sambil mencuci piring.
Liburan
kali ini sangat menyenangkan. Meskipun hanya dengan satu menu makanan sederhana
buatan Mama. Ternyata liburan itu tidak harus pergi ke tempat wisata. Liburan
di rumah justru tidak melelahkan.
Kunjunganku
ke kebun binatang jadi tidak menempuh perjalanan panjang. Dengan liburan di
rumah, aku jadi tidak banyak jajan. Uang jajannya bisa ditabung deh, buat liburan tahun depan atau buat beli
keperluan lain. Papa dan Mama jadi semakin menyayangiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar