Senin, 26 Mei 2014

MANISAN MANIS ASAM BUAH MANGGA



MANISAN MANIS ASAM BUAH MANGGA

Ani Qudsiy*

Pagi itu, Ibu Lala berniat memberi kejutan untuk ulang tahun Lala. Ibu Lala ingin memberi kado yang berbeda. Karena Lala sangat menyukai buah mangga, maka Ibu Lala punya ide untuk mengado Lala dengan buah mangga.
Ibu Lala bergegas menuju pasar yang jaraknya tidak jauh dari rumah Lala. Ibu Lala segera menuju toko buah. Namun, sayang sekali ternyata stok buah mangga di toko tersebut sedang habis. Padahal Ibu Lala ingin mengado Lala dengan sekeranjang buah mangga.
Akhirnya, Ibu Lala memutuskan membuat makanan kesukaan Lala yaitu nasi goreng cumi bakar. Ibu Lala langsung bergegas membeli cumi-cumi di kios ikan bagian dalam pasar.
Ketika Ibu Lala sedang memilih-milih cumi, tiba-tiba datang seorang yang terlihat kumal membawa sekeranjang buah mangga. Tentu saja, Ibu Lala langsung menghampirinya. Akan tetapi, Ibu Lala sangat kecewa, ternyata mangga tersebut masih belum masak. Akhirnya, Ibu Lala tidak jadi membeli mangga tersebut lalu meninggalkan penjual mangga.
Setelah keluar dari pasar, Ibu Lala melihat pemandangan yang mengharukan. Seorang penjual mangga muda yang ditemui di dalam pasar sedang berlari menghampiri istrinya yang tergopoh-gopoh menggendong anaknya. Karena merasa iba, akhirnya Ibu Lala menghampirinya. Ibu Lala bertanya apa yang telah terjadi, ternyata anak penjual mangga muda itu sedang sakit. Ia membutuhkan uang untuk biaya berobat anaknya.
Tanpa berpikir panjang, akhirnya Ibu Lala membeli mangga muda yang dibawa penjual mangga. Istri penjual mangga itu sangat berterima kasih atas kebaikan Ibu Lala.
Ibu Lala bergegas pulang ke rumah. Sesampai di rumah, Ibu Lala bingung melihat sekeranjang buah mangga yang begitu banyak.
“Padahal ibu berniat membelikanmu buah mangga yang manis dan lezat La. Tapi, ternyata Allah berkehendak lain, ternyata buah mangga muda yang ibu bawa pulang.” gumam Ibu Lala di dalam hati.
Sekeranjang buah mangga muda pun dibiarkan tergeltak begitu saja di pojok dapur. Pagi itu, Ibu Lala terlihat tidak bersemangat sambil membuat nasi goreng cumi bakar untuk Lala. Tiba-tiba, Ibu Lala membayangkan tentang manisan. Lala menyukai manisan yang dijual di toko-toko.
“Bagaimana kalau mangga ini Ibu buat manisan ya, kan lebih sehat.” Gumam Ibu kembali.
Akhirnya Ibu Lala segera mengupas mangga-mangga tersebut. Lalu diiris tipis-tipis.  Irisan mangga terus direndam pakai garam sampai rata. Setelah beberapa jam, irisan mangga dicuci sampai bersih. Tahap terakhir, mangga direndam pakai gula pasir sampai rata.
“Masih jam 11:00, sambil menunggu Lala pulang, jadi deh manisan buah mangganya.” Seru Ibu Lala.
***
Lala sudah pulang sekolah. Ibu Lala sengaja merahasiakan tentang manisan buah mangga. Ibu Lala berniat memberikannya pada saat makan malam.
“Nasi goreng cumi bakar sudah siap… ” Seru Ibu.
Lala sigap menghampiri ibu tanpa pikir panjang. Terdengar suara keroncong dari perut Lala yang merdu. Lala pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ibu.
“Terima kasih Bu.”
“Jangan terburu-buru kalau makan La, cuci tangan dan berdoa dulu.”
“Siap Bu.”
***
Ayah, Ibu, dan Lala berkumpul bersama di meja makan bersiap untuk makan malam. Ibu Lala menghidangkan manisan buah mangga buat Lala.  Tentu saja Lala terkejut. Ayah dan Lala segera mencicipi manisan tersebut. Waow, ternyata rasanya juga mengejutkan.
Ayah dan Lala terlihat meringis saat mencicipi manisan buah mangga. Ibu Lala menertawakan mereka berdua. Diam-diam Ibu Lala merahasiakan sesuatu. Resep manisan buah mangga ada yang salah. Ternyata, saat merendam irisan buah mangga seharusnya butuh waktu berhari-hari supaya rasa asamnya mangga hilang. Tapi, Ibu Lala hebat, telah membuat manisan buah mangga siap saji secepat kilat.
Manisan buah mangga yang tidak manis. Malam itu meja makan Lala jadi rame dengan kekompakan Ayah, Ibu, dan Lala yang tertawa geli. Akhirnya, mereka bertiga sepakat memberi nama manisan manis asam buah mangga sebagai kado ulang tahun Lala yang ke sepuluh. Tentu saja, Lala merasa bahagia. Kado itu menjadi kado sederhana yang istimewa bagi Lala.
“Terima kasih Ayah dan Ibu.” Seru Lala.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar