Loli
Menghindariku
Ani
Qudsiy*
Malam ini mata Asih berkaca-kaca. Hampir satu
minggu ini Loli menghindarinya. Entah apa yang yang diinginkan Loli. Asih sedih
sekali melihat Loli jarang makan. Tak hanya itu saja, Loli bahkan menghindar
setiap kali Asih ingin memegang dan menggendongnya. Loli memang kucing
kesayangannya Asih. Tak heran kalau Asih begitu perhatian.
Asih berfikir tentang
penyebab kenapa Loli tak mau makan. Akhir-akhir ini mamanya kualahan menanggung
biaya makan Loli yang mahal. Mama akhirnya membelikan makanan buat Loli yang
harganya lebih murah. Mungkin saja makanan Loli tidak enak. Makanya Loli tidak
lahap seperti dulu.
“Apa jangan-jangan Loli
sakit,” pikir Asih.
Asih jadi teringat
kejadian dulu yang menimpa kucingnya “Pusi”. Saat itu Pusi tidak sakit tapi
bisa mati gara-gara tertabrak mobil. Sekarang Loli tak mau makan. Tentu saja
Asih merasa takut kalau ia harus kehilangan kucing kesayangannya untuk yang
kedua kalinya.
Asih menceritakan
tentang keanehan Loli kepada Mama.
“Ma, mungkin Loli
sakit. Diperiksakan ke dokter hewan saja ya ma ?” pinta Asih.
“Biaya ke dokter hewan
itu mahal Asih. Lagipula, belum lama ini Loli kan sudah diimunisasi,” jawab Mama.
Pupus sudah harapan
Asih. Ia tidak bisa memaksa Mama. Ia tahu sendiri kondisi keuangan Mama saat
ini.
Keesokan harinya Asih
berangkat ke sekolah. Hari ini ada pelajaran IPA. Asih sangat menyukai
pelajaran IPA. Kebetulan sekali kali ini pak Budi menjelaskan tentang Fauna
atau kehidupan hewan. Pak Budi menjelaskan macam-macam hewan berdarah dingin dan berdarah panas. Asih tak
sabar lalu mengacungkan tangannya.
“Ada apa Asih ?” tanya
pak Budi.
“Saya ingin tanya.
Beberapa hari ini kucing saya tak mau makan. Dia juga menghindariku dan tak
mau digendong Pak. Apakah itu ciri-ciri
kucing saya sakit ?”
Pak Budi lalu
mengangguk-angguk dan berkata,
“Bapak bisa merasakan
kekhawatiranmu Asih. Buktinya belum saatnya Bapak mengajukan pertanyaan, kamu
sudah mengacungkan tangan. Begini Asih, Bapak akan jelaskan. Gejala-gejala
kucing yang sedang sakit memang berbeda-beda. Kadang kucing itu tiba-tiba diam
dan nafsu makannya berkurang. Tetapi, belum tentu juga saat kucing tersebut
sering diam dan bberkurang nafsu makannya itu karena sakit. Justru sebaliknya,
kucing itu sedang ngidam karena hamil. Hayo… ternyata kucing seperti manusia
kan ?
Mendengar penjelasan
Pak Budi, anak-anak sekelas jadi tertawa.
“Bagaimana cara mengetahui
kalau kucing sedang hamil Pak ?” tanya Asih kembali.
“Bagus Asih,” puji Pak
Budi kemudian melanjutkan penjelasannya, “tanda-tanda mengetahui kucing yang
sedang hamil coba pegang perutnya. Kalau kucing itu mengindar, tidak mau dipegang
perutnya maka kemungkinan kucing itu sedang hamil.”
Asih sudah puas
mendengar jawaban dari Pak Budi. Sesampai di rumah, Asih tak sabar ingin
mempraktekan saran yang disampaikan oleh Pak Budi. Asih memanggil Mama dan
menyuruh Mama yang memeriksa keadaan Loli. Dan ternyata benar. Sepertinya Loli
sedang hamil. Saat perutnya dipegang ia beringsut dan melompat menghindari
tangan Mama.
Asih dan Mama tertawa
melihat ulah Loli. Asih senang dan tidak mengkhawatirkan Loli lagi.
“Ma, ngomong-ngomong
berapa bulan ya Loli hamil ? apa Sembilan bulan seperti manusia juga ya Ma ?”
tanya Loli.
“Mana Mama tahu sayang,
tanya saja lagi pada Pak Budi,” jelas Mama.
Asih kembali merengek,
meminta Mama supaya menelpon Pak Budi.
“Baiklah,”
“Kata Pak Budi, lama
kucing hamil itu Cuma dua bulan sayang,” kata Mama.
Asih lalu memeluk Mama.
Ia tak sabar menunggu kelahiran anak-anak Loli. Namun, Asih tetap saja
penasaran dan bertanya pada Mama, “Loli akan melahirkan anak berapa ya Ma ?”
Kali ini Mama hanya
tersenyum dan memeluk erat anaknya yang penyayang binatang itu.
Kudus, Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar