Rabu, 28 Mei 2014

Loli Menghindariku



Loli Menghindariku

Ani Qudsiy*

 Malam ini mata Asih berkaca-kaca. Hampir satu minggu ini Loli menghindarinya. Entah apa yang yang diinginkan Loli. Asih sedih sekali melihat Loli jarang makan. Tak hanya itu saja, Loli bahkan menghindar setiap kali Asih ingin memegang dan menggendongnya. Loli memang kucing kesayangannya Asih. Tak heran kalau Asih begitu perhatian.
Asih berfikir tentang penyebab kenapa Loli tak mau makan. Akhir-akhir ini mamanya kualahan menanggung biaya makan Loli yang mahal. Mama akhirnya membelikan makanan buat Loli yang harganya lebih murah. Mungkin saja makanan Loli tidak enak. Makanya Loli tidak lahap seperti dulu.
“Apa jangan-jangan Loli sakit,” pikir Asih.
Asih jadi teringat kejadian dulu yang menimpa kucingnya “Pusi”. Saat itu Pusi tidak sakit tapi bisa mati gara-gara tertabrak mobil. Sekarang Loli tak mau makan. Tentu saja Asih merasa takut kalau ia harus kehilangan kucing kesayangannya untuk yang kedua kalinya.
Asih menceritakan tentang keanehan Loli kepada Mama.
“Ma, mungkin Loli sakit. Diperiksakan ke dokter hewan saja ya ma ?” pinta Asih.
“Biaya ke dokter hewan itu mahal Asih. Lagipula, belum lama ini Loli kan sudah diimunisasi,” jawab Mama.
Pupus sudah harapan Asih. Ia tidak bisa memaksa Mama. Ia tahu sendiri kondisi keuangan Mama saat ini.
Keesokan harinya Asih berangkat ke sekolah. Hari ini ada pelajaran IPA. Asih sangat menyukai pelajaran IPA. Kebetulan sekali kali ini pak Budi menjelaskan tentang Fauna atau kehidupan hewan. Pak Budi menjelaskan macam-macam hewan  berdarah dingin dan berdarah panas. Asih tak sabar lalu mengacungkan tangannya.
“Ada apa Asih ?” tanya pak Budi.
“Saya ingin tanya. Beberapa hari ini kucing saya tak mau makan. Dia juga menghindariku dan tak mau  digendong Pak. Apakah itu ciri-ciri kucing saya sakit ?”
Pak Budi lalu mengangguk-angguk dan berkata,
“Bapak bisa merasakan kekhawatiranmu Asih. Buktinya belum saatnya Bapak mengajukan pertanyaan, kamu sudah mengacungkan tangan. Begini Asih, Bapak akan jelaskan. Gejala-gejala kucing yang sedang sakit memang berbeda-beda. Kadang kucing itu tiba-tiba diam dan nafsu makannya berkurang. Tetapi, belum tentu juga saat kucing tersebut sering diam dan bberkurang nafsu makannya itu karena sakit. Justru sebaliknya, kucing itu sedang ngidam karena hamil. Hayo… ternyata kucing seperti manusia kan ?
Mendengar penjelasan Pak Budi, anak-anak sekelas jadi tertawa.
“Bagaimana cara mengetahui kalau kucing sedang hamil Pak ?” tanya Asih kembali.
“Bagus Asih,” puji Pak Budi kemudian melanjutkan penjelasannya, “tanda-tanda mengetahui kucing yang sedang hamil coba pegang perutnya. Kalau kucing itu mengindar, tidak mau dipegang perutnya maka kemungkinan kucing itu sedang hamil.”
Asih sudah puas mendengar jawaban dari Pak Budi. Sesampai di rumah, Asih tak sabar ingin mempraktekan saran yang disampaikan oleh Pak Budi. Asih memanggil Mama dan menyuruh Mama yang memeriksa keadaan Loli. Dan ternyata benar. Sepertinya Loli sedang hamil. Saat perutnya dipegang ia beringsut dan melompat menghindari tangan Mama.
Asih dan Mama tertawa melihat ulah Loli. Asih senang dan tidak mengkhawatirkan Loli lagi.
“Ma, ngomong-ngomong berapa bulan ya Loli hamil ? apa Sembilan bulan seperti manusia juga ya Ma ?” tanya Loli.
“Mana Mama tahu sayang, tanya saja lagi pada Pak Budi,” jelas Mama.
Asih kembali merengek, meminta Mama supaya menelpon Pak Budi.
“Baiklah,”
“Kata Pak Budi, lama kucing hamil itu Cuma dua bulan sayang,” kata Mama.
Asih lalu memeluk Mama. Ia tak sabar menunggu kelahiran anak-anak Loli. Namun, Asih tetap saja penasaran dan bertanya pada Mama, “Loli akan melahirkan anak berapa ya Ma ?”
Kali ini Mama hanya tersenyum dan memeluk erat anaknya yang penyayang binatang itu.

Kudus, Juli 2011


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar