PERMEN
ULANG TAHUN DARI PERI PERMEN
Ani
Qudsiy*
Udon dan Yuna adalah seekor kucing kembar. Mereka tinggal di pegunungan.
Mereka saling menyayangi. Udon berwarna abu-abu, dan kurus. Sedangkan Yuna
bewarna kuning keemasan dan gemuk. Mereka selalu rukun. Suatu saat Udon dan
Yuna jalan-jalan ke hutan. Hutan baik yang bernama Tralala. Mereka sedang
menyebarkan undangan ulang tahun. Di hutan itu mereka bertemu dengan Lodi si
kelinci kecil. Mereka siap-siap menerkam Lodi. Lodi berlari untuk menyelamatkan
diri. Dengan nafas yang terengah-engah Lodi memohon ampun kepada Udon dan Yuna.
“Ampun-ampun jangan sakiti aku…” Lodi gemetar.
“Siapa yang mau menyakiti kamu!” kata Yuna.
Udon dan Yuna menjelaskan kalau mereka sedang jalan-jalan. Mereka sedang
mencari Loli si kunang-kunang. Mereka butuh bantuan Loli untuk mendapatkan
manisan yang banyak. Manisan itu akan dihidangan saat pesta ulang tahun nanti.
Apa yang bisa aku bantu? “kata Lodi”
Kita butuh bantuanmu, tunjukkan di mana Loli tinggal, kamu kan sudah
paham hutan ini. “jawab Yuna.”
Yuna bercerita kalau Loli punya permen
banyak. Ia tinggal bersama peri-peri. Esok harinya Udon dan Yuna kembali ke
hutan. Lodi menemaninya untuk mencari tempat tinggal Loli. Dengan susah payah
mereka mencari dimana Loli tinggal. Sore menjelang, tetap saja mereka tidak
menemukan.
Hari ulang tahun tinggal tiga hari lagi
bagaimana kalau kita tidak menemukan Loli. “keluh Udon”.
Udah tenang aja kita usaha dulu. “Hibur
Yuna.”
Mereka pulang dengan kekecewaan. Sesampai di
rumah, Udon dan Yuna duduk di jendela. Mereka menatap langit. Mereka memohon
kepada malam supaya malam lebih lama. Mereka takut kalau sampai malam pesta
tidak bertemu dengan Loli, mereka tidak bisa memuaskan tamu-tamu dengan
permen-permen yang lucu. Kalau malam semakin panjang mereka bisa membuat
makanan-makanan buat pestanya nanti.
Esok hari tiba kembali. Udon dan Yuna
menyambut pagi dengan senyum ceria. Mereka lega karena sudah membuat sedikit
makanan buat hidangan pestanya. Mereka berangkat lagi mencari Loli. Kali ini
mereka berangkat tanpa ditemani Lodi. Mereka tidak mau menyusahkan Lodi.
Mereka pasrah kalau nanti tidak bisa pulang.
Ternyata benar. Malam pun tiba, mereka tidak menemukan jalan pulang.
Bagaimana ini Don, sudah malam tapi kita
belum menemukan jalan pulang. Padahal kan kita harus membuat makanan lagi di
rumah. “keluh Yuna.”
Sabar Yun, bentar lagi kita pulang, kita cari
teman yang bisa membantu kita. “Udon memberi semangat kepada Yuna.
Di tengah-tengah hutan mata Udon dan Yuna
bercahaya. Mereka kaget melihat cahaya-cahaya yang berterbangan. Cahaya-cahaya
itu mendekati. Ternyata cahaya-cahaya itu bisa berbicara.
Hai, sedang apa di sini. “kata salah satu
cahaya itu.”
Kita sedang mencari Loli si kunang-kunang.
“kata Yuna.”
Itu kan aku. “teriak cahaya itu.”
Benarkah itu, kita sudah mencarimu
berhari-berhari. “kata Udon.”
Udon dan Yuna menceritakan tujuannya mencari
Loli. Mereka meminta supaya Loli mau memberinya permen-permen yang lucu untuk
hidangan pesta ulang tahunnya nanti. Loli mendengar ceritanya dengan senyuman. Ia bangga dengan
usaha Udon dan Yuna yang tak kenal lelah.
Malam itu, Loli dan teman-temannya
berterbangan. Cahayanya membentuk permen-permen yang lucu-lucu. Indah sekali.
Setelah cahayanya membentuk lingkaran munculah wujud yang sangat cantik. Kata
Loli, ia adalah peri Permen.
Peri permen hanya diam dan selalu tersenyum.
Ia mengeluarkan banyak permen yang lucu-lucu dari keranjangnya. Tiba-tiba
terdengar suara lembut.
Selamat ulang tahun. Berbahagialah, karena
kalian panjang umur. Kalian mencariku dengan susah payah tanpa putus asa.
Sekarang ambilah permen-permen ini sebagai hidangan pestamu. “Suara peri
Permen.”
Akhirnya dengan bantuan Loli, Udon dan Yuna
diantar pulang.
Malam pesta tiba. Teman-teman Udon dan Yuna
hadir semua. Mereka menikmati permen-permen yang lucu. Udon dan Yuna sadar kini
umurnya bertambah. Mereka bertambah besar. Kucing kembar itu bertambah saling
menyayangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar