TAKABAR
SI PEMBUAT PATUNG YANG SOMBONG
Ani
Qudsiy*
Pada
jaman dahulu, ada seorang yang bernama Takabar. Ia tidak mau menyembah Allah.
Meski demikian, Allah Maha Pemurah dan memberinya kelebihan. Takabar menjadi
seorang yang sangat terkenal diseluruh penjuru Arab. Ia terkenal karena
kehebatannya dalam membuat patung.
Sayang
sekali, kehebatan Takabar dalam membuat patung telah membuatnya sangat sombong
dan angkuh.
Pada
waktu itu, Takabar membuat patung bernama Tololo. Menurut Takabar, patung Tololo
adalah patung yang berbentuk perempuan yang sangat cantik. Patung itu dianggap
sangat sempurna olehnya. Sampai akhirnya, kabar tersebut terdengar ke
mana-mana.
Masyarakat
tidak percaya dengan ucapan Takabar. Hal itu dianggap konyol.
“Patung
itu tidak bisa bergerak dan berbicara. Mengapa Takabar berkata kalau patung itu
sempurna.” bisik orang-orang.
“Patung
Tololo bisa bergerak dan berbicara.” Tegas Takabar.
Karena
Takabar tidak bisa membuktikan ucapannya, maka ia dianggap sudah gila. Takabar
menjadi marah dan tidak terima. Akhirnya, ia pergi membawa patung itu. Ia
berjanji akan kembali kalau patungnya sudah bisa bergerak dan berbicara.
***
Takabar
akan membawa patung Tololo ke atas gunung.
“Langit
bisa berjalan dan mengeluarkan suara petir.” Pikirnya.
Takabar
lalu berencana naik ke atas gunung, ia akan berteriak dan meminta kepada langit
supaya langit memberikan gerak dan suara kepada patungya.
Takabar
tidak habis pikir, perjalanan membawa patung Tololo ke atas gunung sangat
melelahkan. Ia terus berjuang membawa patungya ke atas gunung.
Akhirnya,
sampailah Takabar di atas gunung. Ia telah menunggu berhari-hari,
berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun langit memberikan gerak dan
suara kepada patungnya.
Langit
pun tidak segera mengabulkan permintaan Takabar. Akhirnya Takabar putus asa. Di
atas puncak gunung ia marah dan menuduh langit tidak adil. Kemarahan yang
meluap-luap membuatnya tidak sadarkan diri.
***
Takabar
mendengar suara yang keras.
“Takabar,
patungmu terbuat dari tanah dan batu. Kamu juga tahu, kalau tanah dan batu
adalah benda mati !!!”
Suara
itu telah membangunkan Takabar. Ia lalu marah dan menggelindingkan patung
Tololo ke lereng gunung yang tinggi. Aneh sekali patung itu tidak hancur
meskipun sudah sampai dasar gunung.
Wajah
Takabar menjadi cerah kembali. Ia berlari mengejar patung Tololo. Ia semakin
yakin, kalau patungnya sempurna. Ia berniat akan memberi tahu seluruh penjuru
Arab kalau patung Tololo adalah patung yang hebat.
Namun,
Allah berkehendak lain. Di tengah lereng gunung, Takabar terpeleset dan
terguling menuju dasar gunung. Ia terluka parah tepat di sebelah patung Tololo.
Takabar merintih kesakitan dan meminta tolong kepada patungnya. Akan tetapi,
patung it uterus diam, dan tidak bergerak.
Takabar
sudah tidak kuat menahan sakitnya. Ia menjadi ingat sama Allah, dan memohon
pertolongan. Di tengah ajalnya ia mendengar suara kembali.
“Takabar,
patungmu terbuat dari tanah dan batu. Kamu juga tahu, kalau tanah dan batu
adalah benda mati !!!”
Namun,
sayang sekali Takabar tidak mendapat pertolongan dari Allah. Akhirnya, ia celaka
karena kesombongannya. Nau’dzubillahi min dzalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar