Senin, 26 Mei 2014

TAKABAR SI PEMBUAT PATUNG YANG SOMBONG



TAKABAR SI PEMBUAT PATUNG YANG SOMBONG

Ani Qudsiy*

Pada jaman dahulu, ada seorang yang bernama Takabar. Ia tidak mau menyembah Allah. Meski demikian, Allah Maha Pemurah dan memberinya kelebihan. Takabar menjadi seorang yang sangat terkenal diseluruh penjuru Arab. Ia terkenal karena kehebatannya dalam membuat patung.
Sayang sekali, kehebatan Takabar dalam membuat patung telah membuatnya sangat sombong dan angkuh.
Pada waktu itu, Takabar membuat patung bernama Tololo. Menurut Takabar, patung Tololo adalah patung yang berbentuk perempuan yang sangat cantik. Patung itu dianggap sangat sempurna olehnya. Sampai akhirnya, kabar tersebut terdengar ke mana-mana.
Masyarakat tidak percaya dengan ucapan Takabar. Hal itu dianggap konyol.
“Patung itu tidak bisa bergerak dan berbicara. Mengapa Takabar berkata kalau patung itu sempurna.” bisik orang-orang.
“Patung Tololo bisa bergerak dan berbicara.” Tegas Takabar.
Karena Takabar tidak bisa membuktikan ucapannya, maka ia dianggap sudah gila. Takabar menjadi marah dan tidak terima. Akhirnya, ia pergi membawa patung itu. Ia berjanji akan kembali kalau patungnya sudah bisa bergerak dan berbicara.
***
Takabar akan membawa patung Tololo ke atas gunung.
“Langit bisa berjalan dan mengeluarkan suara petir.” Pikirnya.
Takabar lalu berencana naik ke atas gunung, ia akan berteriak dan meminta kepada langit supaya langit memberikan gerak dan suara kepada patungya.
Takabar tidak habis pikir, perjalanan membawa patung Tololo ke atas gunung sangat melelahkan. Ia terus berjuang membawa patungya ke atas gunung.
Akhirnya, sampailah Takabar di atas gunung. Ia telah menunggu berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun langit memberikan gerak dan suara kepada patungnya.
Langit pun tidak segera mengabulkan permintaan Takabar. Akhirnya Takabar putus asa. Di atas puncak gunung ia marah dan menuduh langit tidak adil. Kemarahan yang meluap-luap membuatnya tidak sadarkan diri.
***
Takabar mendengar suara yang keras.
“Takabar, patungmu terbuat dari tanah dan batu. Kamu juga tahu, kalau tanah dan batu adalah benda mati !!!”
Suara itu telah membangunkan Takabar. Ia lalu marah dan menggelindingkan patung Tololo ke lereng gunung yang tinggi. Aneh sekali patung itu tidak hancur meskipun sudah sampai dasar gunung.
Wajah Takabar menjadi cerah kembali. Ia berlari mengejar patung Tololo. Ia semakin yakin, kalau patungnya sempurna. Ia berniat akan memberi tahu seluruh penjuru Arab kalau patung Tololo adalah patung yang hebat.
Namun, Allah berkehendak lain. Di tengah lereng gunung, Takabar terpeleset dan terguling menuju dasar gunung. Ia terluka parah tepat di sebelah patung Tololo. Takabar merintih kesakitan dan meminta tolong kepada patungnya. Akan tetapi, patung it uterus diam, dan tidak bergerak.
Takabar sudah tidak kuat menahan sakitnya. Ia menjadi ingat sama Allah, dan memohon pertolongan. Di tengah ajalnya ia mendengar suara kembali.
“Takabar, patungmu terbuat dari tanah dan batu. Kamu juga tahu, kalau tanah dan batu adalah benda mati !!!”


Namun, sayang sekali Takabar tidak mendapat pertolongan dari Allah. Akhirnya, ia celaka karena kesombongannya. Nau’dzubillahi min dzalik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar